KOTA MADIUN – Dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, “Kegiatan Gas Kopling” (Giat Kamtibmas Kopi Keliling) kembali digelar di Pos Kamling RT 028 RW 004 Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Polsek Taman Polres Madiun Kota dengan Pemerintah Kota Madiun dalam rangka mendukung program Madiun Mendunia yang digagas oleh Wali Kota Dr. Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd.
Sekitar 80 peserta dari berbagai unsur hadir, mulai dari unsur pimpinan daerah seperti Wali Kota Madiun, Kapolres Madiun Kota, Dandim 0803 Madiun, hingga masyarakat setempat.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Camat Taman Yusuf Asmadi, yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk menjaring aspirasi masyarakat secara langsung.
Hal senada juga disampaikan oleh Danramil 01 Taman dan Kapolsek Taman, yang menekankan perlunya sinergi tiga pilar dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto Supriyadi, dalam sambutannya mengatakan “Gas Kopling” bukan sekadar kopi keliling, tapi sarana membangun dialog dan solusi bersama untuk Madiun yang semakin mendunia.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Madiun Kota juga menyampaikan bahwa Polres Madiun Kota Polda Jatim juga meluncurkan layanan online berupa Bantuan Polisi 110 dan WhatsApp Online.
Layanan tersebut kata Kapolres Madiun Kota sebagai bentuk respons cepat kepolisian terhadap keluhan masyarakat.
“Sebagai bentuk respon cepat Kepolisian melalui whatsapp online kami luncurkan bantuan Polisi 110,” ujar Kapolres Madiun Kota.
Sementra itu,Wali Kota Madiun Maidi menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepemimpinan yang ingin menyentuh langsung problematika masyarakat.
Ia juga menegaskan pentingnya penguatan SDM, pemberantasan kemiskinan melalui program sekolah gratis, serta komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup warga.
“Saya ingin semua lurah dan camat tahu apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Dari situ kebijakan kita bisa lebih tepat sasaran,” tegas Maidi.
Ia juga memperkenalkan sejumlah inovasi pelayanan publik, termasuk kantor pelayanan di tiap kecamatan dan enam bus pariwisata keliling untuk masyarakat.
Kegiatan ini juga membuka ruang tanya jawab. Salah satu warga, Ali Marwah, mahasiswa kehutanan, menyampaikan keprihatinan soal dampak lingkungan dari geliat pariwisata. (*)
Discussion about this post